BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Hipertiroid atau disebut juga tirotoksikosis merupakan suatu
ketidakseimbangan metabolisme yang terjadi karena produksi yang berlebihan
hormone tiroid. Bentuk yang paling umum adalah graves, yang meningkatkan
produksi hormone tiroksin (T4), membuat kelenjar tiroid membesar
(goiter; Gondok) dan menyebabkan perubahan system yang multiple.
Insidensi hipertiroid paling tinggi pada wanita berusia
antara 30 dan 60 tahun, khususnya wanita dengan riwayat kelainan tiroid dalam
keluarga; hanya 5% pasien berusia di bawah 15 tahun.
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit
graves,suatu penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk
menghasilkan hormone yang berlebihan. Penyebab hipertiroid lainnya yang jarang
selain penyakit graves adalah : toksisitas pada strauma multinudular, adenoma folikular fungsional ,atau karsinoma(jarang), adema hipofisis penyekresi-torotropin (hipertiroid
hipofisis), tumor sel benih,missal karsinoma (yang kadang dapat menghasilkan
bahan mirip-TSH) atau teratoma (yang mengandung jarian tiroid fungsional), tiroiditis (baik
tipe subkutan maupun hashimato)yang keduanya dapat berhubungan dengan
hipertiroid sementara pada fase awal.
Pengobatan hipertiroid bertujuan untuk membatasi produksi
hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi hormone tiroid (obat
antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi
subtotal)
1.2
Rumusan masalah
1. Bagaimana
Asuhan Keperawatan pada hipertiroid ?
1.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang
hipertiroid serta mendapatkan gambaran
teori dan Asuhan Keperawatan pada klien hipertiroid
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Untuk
mengetahui anatomi dan fisiologi hipertiroid
2. Untuk
mengetahui definisi hipertiroid
3. Untuk
mengetahui etiologi hipertiroid
4. Untuk
mengetahui patofisiologi hipertiroid
5. Untuk
mengetahui WOC hipertiroid
6. Untuk
mengetahui manifestasi klinis hipertiroid
7. Untuk
mengetahui komplikasi hipertiroid
8. Untuk
mengetahui pemeriksaan diagnostic hipertiroid
9. Untuk
mengetahui penatalaksanaan hipertiroid
10. Untuk
mengetahui prinsip etika keperawatan pada hipertiroid
11. Untuk
mengetahui asuhan keperawatan hipertiroid
1.4
Manfaat
1. Memberikan informasi pada mahasiswa tentang hipertiroid serta
berbagai
hal lain yang berhubungan dengan penyakit ini.
2. Menambah
pengetahuan penulis tentang penyakit hipertiroid.
3. Sebagai sumber informasi bagi pihak lain yang ingin
melakukan penelitian atau hal lain yang ada kaitannya dengan
penyakit hipertiroid.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Anatomi dan Fisiologi
Mekanisme yang
berjalan di dalam tubuh manusia tersebut diatur oleh dua sistem pengatur utama,
yaitu: sistem saraf dan sistem hormonal atau sistem endokrin (Guyton &
Hall: 1159). Pada umumnya, sistem saraf ini mengatur aktivitas tubuh yang
cepat, misalnya kontraksi otot, perubahan viseral yang berlangsung dengan
cepat, dan bahkan juga kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin (Guyton
& Hall: 703).
Sedangkan, sistem
hormonal terutama berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme
tubuh, seperti pengaturan kecepatan rekasi kimia di dalam sel atau pengangkutan
bahan-bahan melewati membran sel atau aspek lain dari metabolisme sel seperti
pertumbuhan dan sekresi (Guyton & Hall:1159). Hormon tersebut dikeluarkan
oleh sistem kelenjar atau struktur lain yang disebut sistem endokrin.
Salah satu
kelenjar yang mensekresi hormon yang sangat berperan dalam metabolisme tubuh
manusia adalah kelenjar tiroid. Dalam pembentukan hormon tiroid tersebut
dibutuhkan persediaan unsur yodium yang cukup dan berkesinambungan. Penurunan
total sekresi tiroid biasanya menyebabkan penurunan kecepatan metabolisme basal
kira-kira 40 sampai 50 persen di bawah normal, dan bila kelebihan sekresi
hormon tiroid sangat hebat dapat menyebabkan naiknya kecepatan metabolisme
basal sampai setinggi 60 sampai 100 persen di atas normal. Keadaan ini dapat
timbul secara spontan maupun sebagai akibat pemasukan hormon tiroid yang berlebihan
Tiroksin dan
triiodotironin berfungsi meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam hampir semua
sel tubuh, jadi meningkatkan tingkat metabolisme tubuh umum. Kalsitonin
berfungsi memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga menurunkan
konsentrasi tingkat metabolisme tubuh umum. Fungsi Hormon-hormon tiroid yang
lain (Saputro, 2011) :
1.
Memegang
peranan penting dalam peetumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
2.
Mempertahankan
sekresi GH dan gonadotropin
3.
Efek
kronotropik dan inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi
otot dan menambah irama jantung
4.
Merangsang
pembentukan sel darah merah
5.
Mempengaruhi
kekuatan dan ritme pernafasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan
oksigen akibat metabolism.
6.
Bereaksi
sebagai antagonis kalsium.
2.2
Definisi
Hipertiroid atau disebut juga tirotoksikosis merupakan suatu
ketidakseimbangan metabolism yang terjadi karena produksi yang berlebihan
hormone tiroid (Kowalak, 2011).
Hipertiroid adalah
respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang
berlebihan. Bentuk yang umum dari masalah ini adalah penyakit graves,sedangkan
bentuk yang lain adalah toksik adenoma , tumor kelenjar hipofisis yang
menimbulkan sekresi TSH meningkat,tiroditis subkutan dan berbagai bentuk kenker
tiroid (Tiara, 2008)
Hipertiroid adalah suatu
ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid
yang berlebihan. (Dongoes, 2000)
Hipertiroidisme
merupakan kelainan endokrin yang dapat dicegah, seperti kebanyakan kondisi
tiroid, kelainan ini merupakan kelainan yang sangat menonjol pada wanita.
Kelainan ini menyerang wanita empat kali lebih banyak daripada pada pria,
terutama wanita muda yang berusia antara 20 dan 40 tahun. Disini dapat
dikarenakan karena dari proses menstruasi, kehamilan dan menyusui itu sendiri
menyebabkan hipermetabolisme sebagai akibat peningkatan kerja daripada hormone
tiroid .(Hotma R, 2006).
2.3
Etiologi
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit
graves, suatu penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel
untuk menghasilkan hormone yang berlebihan. Penyebab hipertiroid lainnya yang
jarang selain penyakit graves adalah (Tiara, 2008) :
1. Toksisitas
pada strauma multinudular
2. Adenoma folikular fungsional ,atau karsinoma(jarang),
3. Adema hipofisis
penyekresi-torotropin (hipertiroid hipofisis)
4. Tumor sel benih,missal karsinoma (yang kadang dapat
menghasilkan bahan mirip-TSH) atau teratoma (yang mengandung jarian tiroid
fungsional)
5. Tiroiditis (baik
tipe subkutan maupun hashimato)yang keduanya dapat berhubungan dengan
hipertiroid sementara pada fase awal.
Tirotoksitosis dapat terjadi karena factor genetic dan
imunologi, yang meliputi (Kowalak, 2011) :
1. Peningkatan
insidensi kehamilan kembar monozigot, yang menunjukkan adanya factor herediter,
kemungkinan gen autosom resesif
2. Koeksistensi
yang terjadi kadang-kadang bersama kelainan endokrin lain, seperti diabetes
mellitus tipe I, tiroiditis dan hiperparatiroidisme
3. Defek
pada fungsi limfosit-T supresor, yang memungkinkan produksi autoantibody
(immunoglobulin yang menstimulasi tiroid dan immunoglobulin yang menghambat
peningkatan-tyroid-stimulating hormone,
TSH)
4. Tirotoksitosis
klinis yang dipicu oleh asupan yodium yang berlebihan dan makanan atau mungkin
pula stress (pasien dengan penyakit laten)
5. Obat-obatan,
seperti litium dan amiodaron
6. Tumor
atau nodul yang toksik
2.4
Pathofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika.
Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai
tiga kali dari ukuran normal,disertai dengan banyak hyperplasia dan
lipatan-lipatan sel-sel folikel ke salam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini
lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar.
Juga,setiap sel meningkatkan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu
yang “menyerupai” TSH, Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody immunoglobulin
yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berkaitan
dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi
cAMP (cyclic AMP or 3'-5'-cyclic adenosine monophosphate) dalam
sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien
hipertiroidisme konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek
perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid,yakni selama 12 jam, berbeda
dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam.Tingginya sekresi hormon tiroid
yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar
hipofisis anterior.
Peningkatan produksi T3 dan T4
juga mengakibatkan aktivitas simpatis berlebih, adanya peningkatan aktivitas
medula spinalis yang akan menyebabkan gangguan pengeluaran tonus otot sehingga
menimbulkan tremor halus. Peningkatan kecepatan serebrasi mengakibatkan
gelisah, apatis, paranoid, dan ansietas.
Selain itu dapat mengakibatkan
hipermetabolisme yang berpengaruh pada peningkatan sekresi getah pencernaan dan
peningkatan peristaltik saluran cerna dimana salah satunya akan ada peningkatan
nafsu makan dan juga timbulnya diare. Bila terjadi peningkatan
metabolisme kelenjar hipofise dan lemak mengakibatkan proses oksidasi dalam
tubuh meningkat yang akan meningkatkan produksi panas ditandai dengan
berkeringat dan tidak tahan panas dan penurunan cadangan energi mengakibatkan
kelelahan dan penurunan berat badan. Karena hipermetabolisme sehingga penggunaan
O2 lebih cepat dari normal dan adanya peningkatan CO2 menyebabkan peningkatan
kecepatan nafas sehingga terjadi sesak nafas.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon
hingga diluar batas,sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut,sel-sel sekretori
kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka
hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat
peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses metabolisme
yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan
tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai
akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus
dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar
tangan yang abnormal. Nadi yang takikardia atau diatas normal juga merupakan
salah satu efek hormone tiroid pada system kardiovaskular. Eksopthalamus yang
terjadi merupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan
periorbital dan otot-otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.
(Trinoval, 2011)
2.5 WOC
2.6
Manifestasi Klinis
Pada stadium yang
ringan sering tanpa keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih dari
70 tahun, gejala yang khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada beratnya
hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul
antara lain adalah (Tiara, 2008) :
1.
Kecemasan,ansietas,insomnia,dan tremor halus
2.
Penurunan
berat badan walaupun nafsu makan baik
3.
Intoleransi
panas dan banyak keringat
4.
Papitasi,takikardi,aritmia
jantung,dan gagal jantung,yang dapat terjadi akibat efek tiroksin pada sel-sel
miokardium
5.
Amenorea
dan infertilitas
6.
Kelemahan
otot,terutama pada lingkar anggota gerak ( miopati proksimal)
7.
Osteoporosis
disertai nyeri tulang
Tanda dan gejala lain yang sering
dijumpai, mengingat tirotoksikosis pada dasarnya memberikan pengaruh yang besar
pada semua system tubuh yang lain, meliputi (Kowalak, 2011) :
1.
Kesulitan
berkonsentrasi karena fungsi serebral mengalami akselerasi; eksitabilitas atau
sering gugup, yang disebabkan oleh peningkatan BMR (basal metabolic rate) dari T4; tremor halus, tulisan tangan
yang gemetar dan gerakan yang canggung akibat peningkatan aktivitas pada daerah
medulla spinalis yang mengontrol tonus otot
2.
Kulit
yang basah, halus, hangat, dan mengalami flushing
(pasien selalu tidur tanpa selimut dan hanya mengenakan sedikit pakaian); kuku
yang rapuh; bercak-bercak rambut yang menjadi putih sebelum waktunya dan
bertambahnya kerontokan rambut pada pasien laki-laki maupun wanita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas kunjungannya..
semoga bermanfaat.. :)