1. Pengertian
Hemoroid merupakan
varises pada pleksus venous hemoroidalis superior atau inferior. Dilatasi dan
pelebaran pleksus superior pada vena hemoroidalis superior di atas linea denata
akan menyebabkan hemoroid interna. Pelebaran pleksus pada vena hemoroidalis
inferior dibawah linea denata akan menyebabkan hemoroid eksterna yang dapat
menonjol keluar dari dalam rektum
Hemoroid dapat terjadi
pada wanita maupun laki-laki. Insidensi hemoroid umumnya paling tinggi pada
usia antara 20-50 tahun.
2. Penyebab
-
Duduk
lama
-
Mengejan
pada saat defekasi
-
Konstipasi,
mekanan rendah serat
-
Kehamilan
-
Obesitas
3. Patofisiologi
Hemoroidterjadi karena
aktivitas yang meningkatkan tekanan intravena sehingga terjadi distensi dan
penggelembungan vena. Faktor predisposisinya meliputi duduk lama, mengejan saat
defekasi, konstipasi, makanan rendah serat, kehamilan dan obesitas. Faktor yang
lain meliputi penyakit hati seperti sirosis hepatis, abses ameba, atau
hepatitis, alkoholisme, dan infeksi anorektal.
Hemoroid diklasifikasikan
menjadi :
a.
Hemoroid derajat pertama à hanya terbatas pada
saluran anus
b. Hemoroid
derajat kedua à memperlihatkan prolaps pada saat mengejan, tetapi tonjolan
hemoroid tersebut dapat masuk kembali secara spontan.
c.
Hemoroid derajat ketiga à hemoroid uang mengalami prolaps setiap kali
saat selesai defekasi dan harus dimasukkan kembali secara manual.
d.
Hemoroid derajat keempat à tidak bisa direposisi
4. Tanda dan Gejala
-
Perdarahan
intermiten tanpa rasa nyeri pada saat defekasi; perdarahan terjadi karena
iritasi dan cedera pada mukosa yang mengalami hemoroid
-
Darah
berwarna merah cerah pada feses atau tisu kamar mandi yang disebabkan oleh
cedera pada mukosa yang mengalami hemoroid
-
Rasa
gatal pada anus akibat higiene anus yang buruk
-
Rasa
tidak nyaman di daerah anus ketika terjadi perdarahan
-
Prolapsus
mukosa rekti akibat mengejan
-
Rasa
nyeri akibat trombosis pada hemoroid eksterna
5. Komplikasi
-
Konstipasi
-
Infeksi
lokal
-
Trombosis
pada hemoroid
-
Anemia
sekunder akibat perdarahan hebat atau rekuren (kambuhan)
6. Pemeriksaan diagnostik
-
Pemeriksaan
fisik memastikan hemoroid eksterna
-
Anoskopi
dan sigmoidoskop fleksibel dapat memperlihatkan hemoroid interna
7. Penatalaksanaan
-
Diet
tinggi serat
-
Menghindari
duduk lama saat defekasi
-
Obat
nastesi lokal untuk mengurangi pembengkakan setempat dan rasa nyeri
-
Krim
dan supositoria hidrokortison untuk mengurangi hemoroid yang mengalami edema
-
Berendam
pada air hangat untuk meredakan nyeri
-
Skleroterapi
injeksi atau ligasi dengan pipa karet untuk mengurangi hemoroid yang mengalami
prolaps
-
Hemoroidektomi
dengan kauterisasi atau eksisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas kunjungannya..
semoga bermanfaat.. :)