1.
Pengertian
Penyakit arteri oklusif
merupakan penyumbatan atau penyempitan lumen aorta dan cabang-cabang utamanya
yang menimbulkan gangguan aliran darah. Gangguan ini biasanya terjadi pada
tungkai dan kaki. Penyakit arteri oklusif dapat mengenai arteri karotis,
vertebralis, inominata, subklavia, mesenterika, dan arteri seliaka.
Penyakit arteri oklusif
lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Prognosisnya bergantung pada
lokasi oklusi, pertumbuhan sirkulasi kolateral untuk mengimbangi berkurangnya
aliran darah, dan pada kasus yang akut juga bergantung pada waktu yang dilalui
antara kejadian oklusi dan penanganannya.
2.
Penyebab
Penyakit arteri oklusif
merupakan komplikasi ateroseklerosis yang sering dijumpai. Mekanisme oklusifnya
bisa bersifat endogenus yang disebabkan oleh pembentukan emboli atau trombus,
atau eksogenus, yang disebabkan oleh trauma atau fraktur.
Faktor predisposisi bagi
penyakit arteri oklusif meliputi
a.
kebiasaan
merokok
b.
pertambahan
usia
c.
keadaan
seperti hipertensi, hiperlipidemia serta diabetes dan riwayat gangguan
vaskuler, infark miokard atau stroke dalam keluarga.
3.
Patofisiologi
Penyakit arteri oklusif
hampir terjadi karena ateroseklerosis disertai pembentukan plak fibrosis
seperti lemak yang membuat sempit lumen pembuluh darah. Oklusif ini dapat
timbul secara akut atau progresif dalam tempo 20 hingga 40 tahun dengan daerah
percabangan atau bifurkasio sebagai lokasi yang paling sering ditemukan.
Penyempitan lumen pembuluh darah akan mengurangi volume darah yang dapat
mengalir melalui pembuluh darah tersebut sehingga terjadi insufisiensi arteri
pada daerah yang terkena. Biasanya iskemia terjadi setelah lumen pembuluh darah
menyempit hingga sedikitnya 50% dan sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan
jaringan serta saraf.
4.
Tanda
dan Gejala
Tanda dan gejala
penyakit arteri oklusif tergantung pada lokasi oklusi
TIPE
PENYAKIT ARTERIAL OKLUSIF
Tempat
oklusi Tanda
dan Gejala
Sistem
arterial karotis disfungsi neurologi : serangan iskemik sepintas akibat
penurunan
· Arteri karotis interna sirkulasi serebral akan menimbulkan disfungsi sensorik
atau motorik,
· Arteri karotis eksterna kemungkinan afasia atau disartria, konfusi, penurunan
fungsi mental dan
sakit
kepala. Gambaran klinis yang rekuren ini dapat berlangsung 5 – 10
menit
tetapi dapat bertahan selama 24 jam dan mengawali serangan
stroke.
Pulsasi yang tidak teraba atau berkurang dengan ausculatory bruit
terdengar
didaerah pembuluh darah yang terkena.
Sistem
vertebrobasilaris disfungsi neurologi : serangan iskemia sepintas pada batang
otak dan
· Arteri vertebralis serebelum menimbulkan gangguan visual binokuler,
vertigo, disatria dan
· Arteri basilaris “drop attacks”
Arteri
inominata disfungsi neurologi ; tanda dan gejala oklusi
vertebrobasilaris. Indikasi
· Arteri brakiosefalika iskemia lengan kanan; kemungkinan terdengar bruit pada
sisi kanan
leher.
Arteri subklavia subclavian steal syndrome (yang ditandai
oleh aliran-balik darah dari
otak melalui
arteri vertebralis pada sisi yang sama dengan lokasi oklusi
ke dalam arteri
subklavia di sebelah distal oklusif); efek klinis oklusi
vertebrobasialis
dan klaudikasio lengan yang ditimbulkan oleh aktivitas
fisik.
Kemungkinan gangren yang biasanya terbatas pada jari-jari tangan.
Arteri mesenterika iskemia
usus, nekrosis infark dan gangren; nyeri abdomen akut yang
· Superior (paling sering mendadak; nausea dan vomitus; diare; leukositosis; dan syok
akibat
Terjadi) cairan
intralumen yang masif serta kehilangan plasma
· Sumbu seliaka
· Inferior
Bifurkasio
aorta defisit sensorik dan motorik (kelemahan otot,
baal, parestesia, paralisis)
(oklusi saddle block, suatu dan
tanda-tanda iskemia (nyeri mendadak; tungkai yang teraba dingin
Keadaan kdaruratan medis dan terlihat pucat sementara denyut nadi
perifer tidak teraba atau
Yang berkaitan dengan berkurang) pada kedua tungkai.
Embolisme jantung)
Arteri iliaka klaudikasio
intermiten punggung bawah, daerah gluteus dan paha yang
(sindrom Lariche) mereda ketika istirahat;
denyut nadi femoral atau distal yang tidak teraba
atau berkurang;
kemungkinan terdengar bruit di daerah arteri femoralis;
impotensi
pada laki-laki.
Arteri femoralis dan klaudikasio intermiten betis
pada saat melakukan aktivitas fisik; nyeri
Politea iskemik
pada kaki; nyeri pretrofik (yang mengawali nekrosis dan
(dikaitkan dengan ulserasi); pucat dan
dingin pada tungkai; kaki memucat ketika
Pembentukan aneurisma) ditinggikan; gangren; denyut nadi tidak
teraba pada kaki dan pergelangan
kaki.
5.
Komplikasi
·
Iskemia
berat dan nekrosis
·
Ulserasi
kulit
·
Gangren
yang dapat diikuti oleh amputasi tungkai
·
Kerusakan
pertumbuhan kuku dan rambut
·
Stroke
atau serangan iskemia sepintas
·
Emboli
perifer dan siskemik
6.
Pemeriksaan
Diagnostik
Diagnosis penyakit
arteri oklusif biasanya ditentukan oleh riwayat pasien dan hasil pemeriksaan
fisik. Tes yang berkaitan dengan :
·
Arteriografi
àmemperlihatkan tipe oklusif, lokasi, serta
derajat obstruksi dan kolateral. Berguna bagi oklusif kronis atau untuk
mengevaluasi calon pembedahan rekonstruksi
·
Ultrasonografi
doppler dan pletismografi à pemeriksaan nininvasif
yang memperlihatkan pengurangan aliran darah di sebelah distal oklusi pada
keadaan yang akut
·
Oftalmodinamometri
à membantu menentukan derajat obstruksi pada
arteri karotis interna
·
EEG
dan CT Scan à memungkinkan untuk menyingkirkan lesi otak
7.
Penatalaksanaan
·
Embeloktomi
·
Tromboendarterektomi
·
Patch
grafting
·
Bypass
grafi
·
Terapi
trombolitik
·
Aterektomi
·
Angioplasti
balon
·
stents
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas kunjungannya..
semoga bermanfaat.. :)