Selasa, 07 Februari 2012

PENYAKIT ARTERI OKLUSIF




1.      Pengertian
Penyakit arteri oklusif merupakan penyumbatan atau penyempitan lumen aorta dan cabang-cabang utamanya yang menimbulkan gangguan aliran darah. Gangguan ini biasanya terjadi pada tungkai dan kaki. Penyakit arteri oklusif dapat mengenai arteri karotis, vertebralis, inominata, subklavia, mesenterika, dan arteri seliaka.
Penyakit arteri oklusif lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Prognosisnya bergantung pada lokasi oklusi, pertumbuhan sirkulasi kolateral untuk mengimbangi berkurangnya aliran darah, dan pada kasus yang akut juga bergantung pada waktu yang dilalui antara kejadian oklusi dan penanganannya.

2.      Penyebab
Penyakit arteri oklusif merupakan komplikasi ateroseklerosis yang sering dijumpai. Mekanisme oklusifnya bisa bersifat endogenus yang disebabkan oleh pembentukan emboli atau trombus, atau eksogenus, yang disebabkan oleh trauma atau fraktur.
Faktor predisposisi bagi penyakit arteri oklusif meliputi
a.       kebiasaan merokok
b.      pertambahan usia
c.       keadaan seperti hipertensi, hiperlipidemia serta diabetes dan riwayat gangguan vaskuler, infark miokard atau stroke dalam keluarga.

3.      Patofisiologi
Penyakit arteri oklusif hampir terjadi karena ateroseklerosis disertai pembentukan plak fibrosis seperti lemak yang membuat sempit lumen pembuluh darah. Oklusif ini dapat timbul secara akut atau progresif dalam tempo 20 hingga 40 tahun dengan daerah percabangan atau bifurkasio sebagai lokasi yang paling sering ditemukan. Penyempitan lumen pembuluh darah akan mengurangi volume darah yang dapat mengalir melalui pembuluh darah tersebut sehingga terjadi insufisiensi arteri pada daerah yang terkena. Biasanya iskemia terjadi setelah lumen pembuluh darah menyempit hingga sedikitnya 50% dan sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan jaringan serta saraf.

4.      Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala penyakit arteri oklusif tergantung pada lokasi oklusi
TIPE PENYAKIT ARTERIAL OKLUSIF
Tempat oklusi                            Tanda dan Gejala
Sistem arterial karotis            disfungsi neurologi : serangan iskemik sepintas akibat penurunan
·  Arteri karotis interna              sirkulasi serebral akan menimbulkan disfungsi sensorik atau motorik,
·  Arteri karotis eksterna           kemungkinan afasia atau disartria, konfusi, penurunan fungsi mental dan
                                                  sakit kepala. Gambaran klinis yang rekuren ini dapat berlangsung 5 – 10
                                                  menit tetapi dapat bertahan selama 24 jam dan mengawali serangan
                                                  stroke. Pulsasi yang tidak teraba atau berkurang dengan ausculatory bruit
                                                  terdengar didaerah pembuluh darah yang terkena.
Sistem vertebrobasilaris         disfungsi neurologi : serangan iskemia sepintas pada batang otak dan
·  Arteri vertebralis                    serebelum menimbulkan gangguan visual binokuler, vertigo, disatria dan
·  Arteri basilaris                        “drop attacks”
Arteri inominata                       disfungsi neurologi ; tanda dan gejala oklusi vertebrobasilaris. Indikasi
·  Arteri brakiosefalika               iskemia lengan kanan; kemungkinan terdengar bruit pada sisi kanan
                                                  leher.
Arteri subklavia                       subclavian steal syndrome (yang ditandai oleh aliran-balik darah dari
                                                     otak melalui arteri vertebralis pada sisi yang sama dengan lokasi oklusi
                                                     ke dalam arteri subklavia di sebelah distal oklusif); efek klinis oklusi
                                                     vertebrobasialis dan klaudikasio lengan yang ditimbulkan oleh aktivitas
                                                     fisik. Kemungkinan gangren yang biasanya terbatas pada jari-jari tangan.
Arteri mesenterika                  iskemia usus, nekrosis infark dan gangren; nyeri abdomen akut yang
·  Superior (paling sering          mendadak; nausea dan vomitus; diare; leukositosis; dan syok akibat
Terjadi)                                     cairan intralumen yang masif serta kehilangan plasma
·  Sumbu seliaka
·  Inferior
Bifurkasio aorta                       defisit sensorik dan motorik (kelemahan otot, baal, parestesia, paralisis)
(oklusi saddle block, suatu      dan tanda-tanda iskemia (nyeri mendadak; tungkai yang teraba dingin
Keadaan kdaruratan medis      dan terlihat pucat sementara denyut nadi perifer tidak teraba atau
Yang berkaitan dengan            berkurang) pada kedua tungkai.
Embolisme jantung)
Arteri iliaka                                 klaudikasio intermiten punggung bawah, daerah gluteus dan paha yang
(sindrom Lariche)                      mereda ketika istirahat; denyut nadi femoral atau distal yang tidak teraba
                                                     atau berkurang; kemungkinan terdengar bruit di daerah arteri femoralis;
                                                     impotensi pada laki-laki.
Arteri femoralis dan                  klaudikasio intermiten betis pada saat melakukan aktivitas fisik; nyeri
Politea                                         iskemik pada kaki; nyeri pretrofik (yang mengawali nekrosis dan
(dikaitkan dengan                      ulserasi); pucat dan dingin pada tungkai; kaki memucat ketika
Pembentukan aneurisma)         ditinggikan; gangren; denyut nadi tidak teraba pada kaki dan pergelangan
                                                     kaki.

5.      Komplikasi
·        Iskemia berat dan nekrosis
·        Ulserasi kulit
·        Gangren yang dapat diikuti oleh amputasi tungkai
·        Kerusakan pertumbuhan kuku dan rambut
·        Stroke atau serangan iskemia sepintas
·        Emboli perifer dan siskemik

6.      Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis penyakit arteri oklusif biasanya ditentukan oleh riwayat pasien dan hasil pemeriksaan fisik. Tes yang berkaitan dengan :
·        Arteriografi àmemperlihatkan tipe oklusif, lokasi, serta derajat obstruksi dan kolateral. Berguna bagi oklusif kronis atau untuk mengevaluasi calon pembedahan rekonstruksi
·        Ultrasonografi doppler dan pletismografi à pemeriksaan nininvasif yang memperlihatkan pengurangan aliran darah di sebelah distal oklusi pada keadaan yang akut
·        Oftalmodinamometri à membantu menentukan derajat obstruksi pada arteri karotis interna
·        EEG dan CT Scan à memungkinkan untuk menyingkirkan lesi otak

7.      Penatalaksanaan
·        Embeloktomi
·        Tromboendarterektomi
·        Patch grafting
·        Bypass grafi
·        Terapi trombolitik
·        Aterektomi
·        Angioplasti balon
·        stents

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas kunjungannya..
semoga bermanfaat.. :)