Selasa, 09 Desember 2014

Kesehatan Sekolah



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Di Indonesia, bentuk promosi kesehatan di sekolah adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan sekaligus UKS merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat disekolah. Apalagi populasi anak sekolah didalam suatu komunitas memiliki persentasi yang paling besar, dimana hampir setiap harinya telah terjadi interaksi diantara anggota komunitas sekolah selama 4-8 jam. Atas dasar hal tersebut, selain untuk menciptakan kondisi sekolah yang sehat serta agar dapat menunjang proses belajar mengajar yang maksimal sehingga kegiatan promosi atau pendidikan kesehatan di sekolah perlu dilakukan.
      Promosi kesehatan di sekolah merupakan langkah yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa Promosi kesehatan melalui komunitas sekolah ternyata paling efektif diantara upaya kesehatan masyarakat yang lain, khususnya dalam pengembangan perilaku hidup sehat, karena:
  1. Anak usia sekolah (6 tahun – 18 tahun) mempunyai persentasi yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok umur yang lain.
  2. Sekolah merupakan komunitas yang telah terorganisasi, sehingga mudah dijangkau dalam rangka pelaksanaan usaha kesehatan masyarakat.
  3. Anak sekolah merupakan kelompok yang sangat potensial untuk menerima perubahan atau pembaruan, Pada taraf ini anak dalam kondisi peka terhadap stimulasi sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat.
Program UKS dilaksanakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, termasuk madrasah. Madrasah sudah mempunyai prinsip bahwa kebersihan itu adalah bagian dari iman, jadi kalau ada madrasah kurang bersih maka kita patut bertanya imannya itu seperti apa? Komunitas madrasah pada umumnya melek norma agama yang salah satunya adalah menekankan pentingnya gaya hidup sehat, bersih, indah dan teratur. Oleh karena itu madrasah perlu menemukan model pembentukan lingkungan sehat, yang didukung dengan pengetahuan teknis, dan akses informasi tentang kesehatan yang memadai
Sejalan dengan upaya hidup sehat di lingkungan sekolah Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) telah berjalan hampir 3 dekade. Tujuan program tersebut adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Sebagai dasar hukum dari program UKS adalah SKB 4-Menteri tahun 1984 (Depkes, Depdikbud, Depag dan Depdagri) yang dikelola oleh Tim Pembina UKS, dan telah dilaksanakan ke seluruh SD/MI Negeri dan swasta di Indonesia. Kegiatan keterpaduan tersebut dirintis di 5 Provinsi, yaitu Riau, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tenggara, dan dilaksanakan pada tahun 1999/2000. Dari pengamatan dan evaluasi terhadap konsep keterpaduan PMT-AS, UKS dan Program Pertanian Pendukung diperoleh hasil yang positif sehingga dapat diterima oleh sektor-sektor yang mengelola program-program tersebut. Oleh karena itu sektor terkait sepakat untuk mensosialisasikan pola keterpaduan tersebut ke tingkat provinsi agar dilaksanakan di seluruh Indonesia
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang pada dasarnya merupakan upaya penanaman perilaku hidup bersih serta kesehatan hidup, dan merupakan program terpadu dari empat Departemen yang pembinaannya oleh Tim Pembina UKS yang dibentuk oleh surat keputusan empat menteri yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri dengan tujuan untuk meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan pengembangan UKS melalui pemberdayaan berbagai sumber daya yang ada, untuk mewujudkan Sekolah Madrasah yang sehat. Melalui Rakernas IX ini diharapkan koordinasi dan komunikasi antara pusat dan daerah dalam pembinaan dan pengembangan UKS akan menjadi semakin baik dan harmonis
1.2              Rumusan Masalah
1.2.1        Apa tiga pokok program UKS ?
1.2.2        Apa peran perawat kesehatan di sekolah ?
1.2.3        Apa fungsi perawat sekolah ?

1.3              Tujuan Umum
1.3.1        Mengetahui tiga pokok program UKS
1.3.2        Mengetahui peran perawat kesehatan di sekolah
1.3.3        Mengetahui apa fungsi perawat sekolah
1.4              Tujuan Khusus
1.4.1        Mahasiswadapat mendiskripsikan tga pokok program UKS
1.4.2        Mahasiswa memahami peran perawat kesehatan di sekolah
1.4.3        Mahasiswa dapat mengetahui fungsi perawat di sekolah
























BAB    II
PEMBAHASAN

2.1  Kesehatan  Sekolah
2.1.1        Pengertian Kesehatan Sekolah
            Kesehatan Sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah.
            Usia sekolah merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkalitas sebagai sumber daya pembangunan bangsa. Hal tersebut yang melatarbelakangi terbentuknya UKS. Dasar hukum pembentukan UKS undang – undang RI No 23 tahun 1992 tentang kesehatan sekolah. Pada BAB V pasal 45 ayat 1 dinyatakan bahwa: “kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas”.

2.1.2        Tujuan Kesehatan Sekolah
a)      Tujuan Umum
Menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak untuk hidup sehat yang memungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
b)      Tujuan Khusus
1)      Meningkatkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi melalui:
2)      Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya, keluarga serta lingkungannya.
3)      Peningkatan cara berpikir yang berorientasi kepada kesehatan yang dihadapi.
4)      Peningkatan kemampuan pengendalian diri sehingga dapat mengatur perilaku dan menjalankan prinsip hidup sehat.
5)      Meningkatkan kemampuan anggota keluarga, terutama ibu dalam pengasuhan anak yang menolong terbentuknya perilaku hidup sehat.

2.1.3        Masalah Kesehatan Anak Usia Sekolah
Masalah kesehatan anak di Indonesia sudah ditemukan sejak anak masih berusia di bawah lima tahun (balita), hal ini terjadi karena adanya beberapa factor yang berhubungan dengan permasalahan tersebut antara lain adalah ;
a)      Kurangnya pengetahuan ibu/keluarga tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan  anak
b)      Keterbatasan waktu ibu untuk mengurus anak karena harus mencari nafkah
c)      Keadaan social ekonomi keluarga yang kurang mendukung
d)     Keterlambatan keluarga dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
e)      Keterbatasan fasilitas dan sarana pelayanan kesehatan terutama didaerah perifer
f)       Upaya promosi dan prevensi dan sarana penyakit belum mendapat prioritas utama pemerintah
            Permasalahan tersebut masih terus berlanjut sampai saat ini dan bertambah parah dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1998 yang sampai sekarang belum pulih kembali. Masalah lain yang dihadapi oleh anak-anak Indonesia pada saat ini adalah :
a)         Keaadan malnutrisi
b)        Alkoholisme
c)         Penggunaan obat-obatan terlarang dan narkotika
d)        Perikaku seks bebas yang berdampak pada penularan penyakit kelamin (HIV dan AIDS) dan kehamilan luar di luar nikah
e)         Kecanduan merokok yang diperkirakan sebanyak 23% dari total penduduk yang berusia diatas 10 tahun, 50% dari perokok tersebut memulainya pada usia 15- 19 tahun.




2.2 Usaha Kesehatan Sekolah
2.2.1 Pengertian
      Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah.
2.2.2  Tujuan UKS
a)   Tujuan Umum
     Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.
b)   Tujuan Khusus
            Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa, yang mencakup :
1)      Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2)      Sehat fisik, mental maupun sosial.
3)      Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA.
2.3  Kegiatan UKS
     Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah Tiga program pokok (Trias) UKS (Depkes RI 2003 dalam Efendi, 2009).Penjelasan mengenai Trias UKS, sebagai berikut :
2.3.1        Pendidikan Kesehatan
             Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran/ latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang. Tujuan pendidikan kesehatan :
a)      Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
b)      Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
c)      Peserta didik dapat memiliki ketrampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
d)     Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
e)      Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
f)       Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang.
g)      Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
h)      Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
i)        Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakitnya.
                        Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial. Pelaksanaan dilaksanakan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai, dan sikap positif dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan. Pelaksanaa pendidikan melalui ekstrakurikuler maksudnya adalah pendidikan kesehatan di masukkan dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka menanamkan perilaku sehat peserta didik.
Materi dalam melakukan pendidikan kesehatan, yakni :
a)      Kebersihan dan Kesehatan Pribadi : Pemberian pengetahuan cara pemelihara kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatannya ke tingkat yang lebih baik. 
b)      Tujuan pendidikan kesehatan pribadi : 
1)      Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai masalah kebersihan perorangan, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat.
2)      Merubah sikap mental kearah positif mencintai kebersihan, berbuat dan berperilaku hidup bersih dan sehat.
3)      Meningkatkan ketrampilan siswa agar mampu hidup bersih dan sehat untuk dirinya, keluarga dan lingkungan.

2.3.2        Pelayanan Kesehatan
                        Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya dibawah kordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat. Tujuan pelayanan kesehatan adalah meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal.
Kegiatan pelayanan kesehatan standar minimal untuk Sekolah Dasar (Nasrul, 1998):
a)      Peningkatan kesehatan : 
1)      Memberikan keteladanan disekolah meliputi : warung sekolah yang memenuhi persyaratan dan kebersihan sekolah.
2)      Membina kebersihan peserta didik
3)      Membentuk kader kesehatan sekolah (dokter cilik). Dokter cilik adalah peserta didik yang ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan serta berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan disekolah. Syarat menjadi dokter cilik : sudah menduduki kelas VI, V, berprestasi di kelas, berwatak pemimpin, bertanggungjawab, bersih, berprilaku sehat serta mendapatkan pelatihan dari petugas puskesmas.
4)      Memberikan penyuluhan mengenai kesehatan gizi dan menjaga kesehatan pribadi.
b)      Pencegahan
1)      Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I, tujuannya untuk mengetahui secara dini masalah kesehatan anak sekolah, antara lain status gizi anak, kesehatan indra penglihatan dan pendengaran.
2)      Pemeriksaan kesehatan periodik dilakukan oleh petugas kesehatan, guru UKS, dokter cilik kepada seluruh siswa dan guru setiap 6 bulan untuk memantau, memelihara serta meningkatkan status kesehatan mereka.
3)      Imunisasi ulang kelas I dan VI : Setiap imunisasi dilakukan pada bulan November yang dikenal sebagai bulan imunisasi asan sekolah (BIAS). Tujuan dilakukan pemberian imunisasi adalah untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit difteri dan tetanus dengan imunisasi DT dan TT. Semua anak SD kelas I menerima imunisasi DT, siswa kelas VI menerima imunisasi TT.
4)      Pengawasan keadaan air
5)      Pemberantasan sarang nyamuk
6)      Pelayanan kesehatan gigi yang dikerjakan oleh petugas kesehatan yang terdiri dari 3 macam pelayanan, yakni :
(a)      UKGS tahap I : pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mengadakan kegiatan menggosok gigi masal minimal untuk kelas I, II, III dibimbing guru dengan memakai pasta gigi mengandung fluoride minimal sekali sebulan.
(b)     UKGS tahap II : UKGS tahap I ditambah penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I diikuti pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru, pelayanan medik dasar atas permintaan dan rujukan bagi yang memerlukan.
(c)      UKGS tahap III : UKGS tahap II ditambah pelayanan medik dasar pada kelas terpilih sesuai untuk kelas I, III, V dan VI
c)      Pengobatan 
d)     Rujukan medic
e)      Pengobatan ringan
1)        Pemulihan (rehabilitatif)
Pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit
2.3.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan murid, guru, dan pegawai sekolah, serta peningkatan daya serap murid dalam proses belajar mengajar. Maka pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui konsep 5 K, yaitu:
Keamanan, Keindahan, Kebersihan, Kekeluargaan dan Ketertiban
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi pembinaan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar dan unsur-unsur penunjang. Program pembinaan lingkungan sekolah :
a)    Lingkungan fisik sekolah meliputi bangunan sekolah dan perlengkapan sanitasi :
1)        Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih
2)        Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
3)        Pengadaan dana pemeliharaan air limbah
4)        Pemeliharaan kamar mandi, WC, dan kaskus
5)        Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah
b) Lingkungan Psikis dan sosial:
1)      Melaksanakan konsep ketahan sekolah (7K) yakni : bakti sosial masyarakat, perkemahan, darmasiwata, musik & olahraga, pramuka &PMR, lomba kesenia & olahraga
2)      Memberi perhatian terhadap perkembangan peserta didik
3)      Membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru, guru dengan peserta didik, dan peserta didik dengan peserta didik lainnya
4)      Membina hubungan yang harmonis antara guru, murid, karyawan sekolah serta masyarakat sekolah
Strata pelaksanaan UKS untuk pembinaan lingkungan sekolah dasar menurut Depkes (2006) yaitu:
a)      Strata minimal
1)      Ada air bersih
2)      Ada tempat cuci tangan
3)      Ada WC/jamban yang berfungsi
4)      Ada tempat sampah
5)      Ada saluran pembuangan air kotor yang berfungsi
6)      Ada halaman/pekarangan/lapangan
7)      Memiliki pojik UKS
8)      Melakukan 3M Plus, 1 kali seminggu
b)      Strata standard
1)      Memenuhi strata minimal
2)      Ada kantin/warung seklah
3)      Memiliki pagar
4)      Ada penghijauan/perindangan
5)      Ada air bersih di sekolah dengan jumlah yang cukup
6)      Memiliki ruang UKS tersendiri, dengan peralatan sederhana
7)      Memiliki tempat ibadah
8)      Lingkungan sekolah bebas jentik
9)      Jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m
10)  Melaksanakan pembinaan sekolah kawasan bebas asap rokok, narkoba dan miras
c)      Strata optimal
1)      Memenuhi strata standard
2)      Ada tempat cuci tangan di beberapa tempat dengan air mengalir/kran
3)      Ada tempat cuci peralatan masak/makan di kantin/warung sekolah
4)      Ada petugas kantin yang bersih dan sehat
5)      ada tempat sampah di tiap kelas dan tempat penampungan sampah akhir di sekolah
6)      Ada WC/jamban siswa dan guru yang memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan
7)      Ada halaman yang cukup luas untuk upacara dan berolahraga
8)      Ada pagar yang aman
9)      Memiliki ruang UKS tersendiri dengan peralatan yang lengkap
10)  Terciptanya sekolah kawasan bebas asap rokok, narkoba, dan miras
   d) Strata paripurna
1)   Memenuhi strata optimal
2)   Ada tempat cuci tangan setiap kelas dengan air mengalir/kran da dilengkapi sabun
3)   Ada kantin dengan menu gizi seimbang dengan petugas kantin yang terlatih
4)        Ada air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
5)        Sampah langsung dibuang diluar sekolah/umum
6)        Ratio WC : siswa 1 : 20
7)        Saluran pembuangan air tertutup
8)        Ada pagar yang aman dan indah
9)        Ada taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi label ( untuk sarana belajar) dan pengolahan hasil kebun sekolah
10)    Ruang kelas memenuhi syarat kesehatan ( ventilasi dan pencahayaan cukup)
11)    Ratio kepadatan siswa 1 : 1,5/1,75 m2
12)    Memiliki ruang dan peralatan UKS yang idial

2.4 Peran Perawat Sekolah
2.4.1 Sebagai pelaksana asuhan keperawatan disekolah perawat mempunyai peran
a.    Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisis data serta perumusan dan prioritas masalah.
b.    Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama tim pembina UKS
c.    Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun
d.   Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
2.4.2        Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas menjadi salah satu anggota dalam TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai salah satu orang kordinator UKS di tingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinator maka pengelolaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola kesehatan UKS.
2.4.3   Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan, peranan perawat dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung (melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasik) atau tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perorangan.
2.5    Fungsi Perawat Sekolah
2.5.1        Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada disekolah.
2.5.2        Memberikan konstribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik dan sosial.
2.5.3        Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat lainnya.

2.6    Praktik Keperawatan di Sekolah
Karakteristik praktik keperawatan disekolah meliputi:
a)      Praktik berbasis pengetahuan keperawatan secara umum dan pengetahuan keperawatan khusus tentang anak dan remaja
b)      Praktik dilakukan dengan penekanan pada promosi kesehatan dan perawatan kesehatan serta upaya preventif
c)      Paktik dilakukan dilingkungan sekolah, rumah dan lingkungan masyarakat yang terkait
d)     Praktik biasanya dilakukan oleh seorang petugas kesehatan di sekolah
e)      Penerima pelayanan praktik adalah peserta didik, orang tuanya dan pihak lain yang terkait
f)       Prktik dilakukan dalam waktu jangka pendek dan jangka panjang
g)      Praktik membutuhkan keahlian, prinsip manajemen dan kolaborasi dengan tim kesehatan interdisiplin.















BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
     Promosi kesehatan di sekolah adalah upaya meningkatkan kemampuan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mandiri dalam mencegah penyakit, memelihara lingkungan sehat, terciptanya kebijakan sekolah sehat serta berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekitarnya
Tujuan Promosi Kesehatan di sekolah antara lain sebagai berikut :
1)      Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah
2)      Mencegah dan memberantas penyakit menular dikalangan masyarakat sekolah pada khususnya dan masyarakat umum secara keseluruhan
3)      Memperbaiki dan memulihkan kesehatan masyarakat sekolah
Manfaat Promosi Kesehatan di sekolah antaralain sebagai berikut :
1)      Terciptanya derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah
2)       Mata rantai penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisir dikalangan sekolah pada khususnya dan masyarakat umum secara keseluruhan
3)      Kekebalan tubuh murid sekolah ditingkatkan melalui Imunisasi
4)       Kesehatan gigi dan pencegahannya
5)       Murid sekolah terjaga dalam hal gizi anak
6)      Terciptanya lingkungan sekolah yang sehat

3.2    Saran
Makalah kami masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kami.Besar harapan kami kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat.           Jakarta : EGC
Efendi, Feri.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : salemba         Medika
Depkes RI. 2006. Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan    Usaha Kesehatan Sekolah, Jakarta.
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/tinjauan-usaha-kesehatan-sekolah.html       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas kunjungannya..
semoga bermanfaat.. :)